Pemain naturalisasi Indonesia asal Kamerun, Herman Dzumafo, terheran-heran dengan pernyataan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, yang menyebut bahwa FIFA melarang suatu negara melakukan naturalisasi demi kepentingan sepal bola.

Dzumafo pun menanyakan pasal larangan itu. Sebab, menurutnya, apa yang disampaikan Indra Sjafri bertentangan dengan fakta-fakta di lapangan. Tidak sedikit negara yang melakukan naturalisasi, bahkan negara-negara top Eropa sekalipun.

Namun, FIFA nyatanya oke-oke saja. Tidak ada trofi yang hangus setelah negara Eropa tersebut sukses memenangkan sebuah trofi.

“Mau dong baca pasalnya di mana FIFA melarang. Timnas Prancis ada berapa permain asli warga negara Prancis pak? Apakah Timnas Prancis tidak ikut peraturan fifa?” tanya Dzumafo melalui komentar Instagram @sepakbolaid.

“Rata-rata sekarang semua negara Eropa pasti ada pemain yang pindah warga negara dan FIFA tidak pernah ikut campur,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Dzumafo turut mengingatkan bahwa PSSI, khususnya Indra Sjafri, tidak merampas hak-hak pemain keturunan demi kepentingan sekelompok. Ia juga ingin PSSI bisa meniru negara-negara yang sepak bolanya maju.

“Oke, kalau buat kami yang pindah warga negara tidak usah terlalu pusing urus kami. Tapi yang berdarah INDONESIA alias keturunan, mereka punya Hak penuh untuk membela timnas,” ujar Dzumafo.

“Jangan rampas itu demi kepentingan sekelompok. Contoh lah negara-negara yang maju. 2021 kami masih bahas masalah naturalisasi, anjay,” tutup eks striker PSPS Pekanbaru itu.

Dzumafo

Naturalisasi pemain sejatinya cukup positif dilakukan untuk mendongkrak prestasi tim nasional. Tentu saja, pemain yang dinaturalisasi haruslah yang masih usia muda dan bermain kompetitif di kompetisi Eropa.

Di saat yang sama, PSSI bisa melakukan pembinaan pemain lokal dengan serius. Sehingga apabila pemain-pemain naturalisasi itu mulai menua atau performa menurun, sudah ada pemain lokal yang siap mengggantikan.