Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, masih heran dengan kebijakan potong gaji sebesar 75 persen untuk pemain, pelatih, dan ofisial tim karena Liga 1 2020 ditangguhkan sementara akibat virus corona.

Pelatih asal Belanda ini menilai pemotongan tersebut terlalu besar. Ia meyakini hanya ada di Indonesia yang menerapkan pemotongan gaji hingga 75 persen dari kontrak awal.

Yang membuat Robert Rene Alberts lebih heran adalah banyak yang menerima kebijakan tersebut. Padahal di negara-negara lainnya, pemotongan gaji ini menimbulkan perdebatan yang besar.

“Indonesia satu-satunya negara yang melakukan pemotongan gaji sampai 75 persen,” kata Robert di channel Youtube pribadinya.

“Jika kalian melihat ke negara lain, ada debat besar untuk hal tersebut. Tapi, di Indonesia hanya bisa menerima pemotongan gaji 75 persen. Tentunya itu potongan yang besar untuk beberapa pihak,” imbuhnya.

Jika melihat negara-negara lainnya, memang tidak ada yang memotong gaji hingga 75 persen. Thailand misalnya, klub diizinkan memotong gaji, tetapi maksimal 50 persen.

Di Singapura tidak ada pemotongan gaji. Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) malah mengeluarkan dana subsidi tambahan agar para pemain dan pelatih tidak kesulitan secara finansial di tengah pandemi.

Sementara di Inggris, masalah gaji pemain dan pelatih ditentukan oleh masing-masing klub, sehingga jumlah pemotongan gajinya berbeda-beda seperti Arsenal (12,5 persen) dan Aston Villa (20 persen).

Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda

Kenang Indonesia, Alfred Riedl: Orang-orang Di Sana ‘Gila’ Jika Kamu Berhasil

Hubungan Ketua Umum PSSI Dan Wakilnya Dikabarkan Sedang Tak Harmonis

Beckham Putra Bersedia Berkarier Di Liga Thailand, Tak Masalah Jika Tak Langsung Jadi Pemain Utama