PSSI langsung menggelar rapat internal pasca pernyataan Exco PSSI, Haruna Soemitro, viral di media sosial. Keputusannya adalah Shin Tae-yong tetap akan menangani skuat Garuda hingga 2023 dan membuka opsi perpanjangan kontrak.

Shin Tae-yong dilaporkan tersinggung ketika rapat evaluasi pasca Piala AFF 2020. Pelatih asal Korea Selatan tersebut sakit hati dengan perkataan Haruna yang menyebutnya sebagai pelatih gagal.

Shin Tae-yong dianggap tidak ada bedanya dengan pelatih-pelatih Timnas Indonesia sebelumnya yang hanya mampu memberikan status runner-up untuk skuat Garuda di Piala AFF.

Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengakui memang ada perdebatan evaluasi Piala AFF 2020. Namun, memaklumi itu dan menganggap perdebatan adalah hal yang wajar dan baguus asalkan menghasilkan keputusan yang berkualitas.

“Lebih baik debat sengit demi menghasilkan keputusan yang berkualitas. Akan tetapi, setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif,” ujar Yunus Nusi dalam rilis.

“Ketua umum memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020,” imbuhnya.

Lebih labjut, Yunus Nusi menegaskan bahwa Shin Tae-yong akan tetap akan di kursi pelatih Timnas Indonesia setidaknya hingga kontrak berakhir pada 31 Desember 2023.

Bahkan, PSSI membuka opsi untuk memperpanjang kontrak jika Timnas Indonesia terus mengalami peningkatan.

Keputusan ini tidak bisa berubah hanya karena keinginan seorang individu. Sebab, keputusan PSSI bersifat kolektif kolegial.

“Namun demikian, dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial,” kata Yunus Nusi.

 

“Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat,” pungkasnya.