Persik Kediri resmi mengirimkan surat protes ke PT Liga Indonesia (LIB) setelah merasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan ketika ‘away’ ke PSS Sleman pada laga lanjutan Liga 1 2022/2023, Kamis (9/2/2023).

Dalam pernyataan resminya, panpel PSS Sleman dianggap melanggar peraturan terkait penyelenggaraan latihan resmi Persik Kediri. Sebab, saat sesi latihan berlangsung, lampu stadion tidak menyala.

Persik Kediri mengklaim sudah mengingatkan panpel PSS Sleman dan pengawas pertandigan. Namun, hingga sesi latihan resmi berakhir, lampu stadion nyatanya tidak menyala.

Kemudian, Persik Kediri juga merasa mendapatkan intimidasi dari panpel PSS Sleman usai pertandingan.

Selain itu, Persik Kediri juga tidak terima dengan keputusan wasit yang memimpin pertandingan melawan PSS Sleman, yakni Gedion F Dapaherang. Wasit itu turut dilaporkan.

Berikut pernyataan resmi Persik Kediri:

1. Panitia PSS Sleman melanggar peraturan terkait penyelenggaraan latihan resmi Persik kediri. Sebagaimana disepakati oleh LOC dan pengawas pertandingan latihan resmi H-1 dilakukan sesuai jadwal pada 17.00 – 18.00 WIB.

Sebagaimana seharusnya lampu stadion seyogyanya sudah menyala untuk waktu latihan sore dan malam karena butuh penerangan. Namun, meski telah diingatkan oleh Persik Kediri baik kepada LOC atau pengawas pertandingan pada 17.30 WIB hingga selesai latihan resmi tak ada lampu penerangan yang menyala hingga akhirnya latihan resmi selesai 18.00 WIB.

2. Persik Kediri juga dirugikan terkait kepemimpinan wasit atas beberapa keputusan antara tuan rumah PSS Sleman, Kamis (9/2/2023) di Stadion Maguwoharjo.

3. Ada tindakan intimidasi yang dilakukan oleh Panpel setelah pertandingan berakhir dengan memprovokasi.

Arthur Irawan sebagai salah satu pemain Persik Kediri turut kecewa dengan kejadian tersebut. Di story Instagram pribadinya, ia meminta PT LIB dan PSSI memberikan atensi soal protes klubnya.

“Mohon atensinya PT LIB dan PSSI,” tulis Persik Kediri.

Sementara itu, Persik Kediri harus mengakui keunggulan PSS Sleman dengan skor 2-1 pada pertandingan tersebut. Gol Ifan Nanda dan Kim Kurniawan hanya dibalas sekali oleh Riyatno Abiyoso.