Madura United sangat tidak setuju jika Liga 1 2020 dilanjutkan di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Apabila PSSI nekat melanjutkan kompetisi, maka Madura United bakal memilih untuk absen.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Madura United, Haruna Soemitro, kepada bola.com. Menurut dirinya, kesehatan dan keselamatan semua orang merupakan prioritas utama saat ini ketimbang sepak bola.

“Madura United pasti tidak akan ikut kompetisi jika hasil rapat nanti diputuskan musim 2020 dilanjutkan,” kata Haruna.

“Kami siap menanggung segala risiko dan konsekuensi dari sikap yang kami pilih. Bagi kami keselamatan dan kesehatan semua orang menjadi yang paling utama,” lanjutnya.

Haruna menilai berlanjutnya Liga 1 2020 terlalu beresiko dan berpotensi menimbulkan banyak masalah, terutama jika penyebaran COVID-19 di Tanah Air semakin masif karena kegiatan sepak bola.

“Lebih rumit, njlimet, dan berat menghitung risiko akibat kompetisi dimulai daripada menghentikannya secara total. Jika kompetisi dimulai lagi di tengah ketidakpastian kontrol penyebaran COVID-19 ini, nanti risiko kontrol terhadap orang dengan mobilitas masing-masing akan mengancam kesehatan dan keselamatan orang dalam skala lebih besar,” tegas Haruna.

“Jika penyebaran COVID-19 makin masif karena sepak bola berjalan lagi, maka pemecahan masalah di klub akan sangat sulit dan rumit karena status kompetisi sudah jalan lagi,” lanjutnya.

“Bila kompetisi disetop, maka klub hanya fokus bagaimana tidak mendapatkan gugatan dari banyak pihak, seperti pemain, pelatih, dan unsur tim lainnya. Klub tidak memfasiltasi kegiatan yang berisiko terhadap penularan COVID-19 ini,” imbuhnya.

Haruna juga tidak ingin sepak bola menjadi kambing hitam masyarakat Tanah Air apabila lebih banyak kasus COVID-19 yang menyebar di Indonesia. Terlebih bagi dirinya, sepak bola bukanlah kebutuhan primer yang harus diutamakan, sehingga tak perlu dipaksakan.

“Belum lagi risiko opini publik terhadap klub, bila ada dampak penyebaran COVID-19 dari pertandingan yang dilakukan klub tersebut,” ujar Direktur Madura United itu.

“Jadi jangan sampai sepak bola dijadikan kambing hitam oleh publik, bila terjadi penyebaran klaster baru akibat perhelatan pertandingan di sebuah kota,” lanjutnya.

“Saya kira pimpinan daerah di seluruh Indonesia saat ini juga sedang sibuk mengendalikan pandemi di wilayah mereka. Jadi jangan menambah beban mereka,” tuturnya menutup.

PSSI mengagendakan rapat bersama klub-klub Liga 1 untuk membahas nasib Liga 1 2020 pada hari ini, Rabu (27/5/2020). Sebelumnya, PSSI telah menggelar rapat dengan perwakilan pelatih dan pemain, kedua pihak tersebut menyatakan setuju kompetisi dilanjutkan.

Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda

Seperti Vietnam, Thailand Pastikan Bakal Kirim Skuat Terbaik Di Piala AFF 2020

Rapat Virtual Dengan PSSI, Pelatih Dan Pemain Ingin Liga 1 2020 Dilanjutkan

Persija Jakarta Masuk Daftar 20 Klub Olahraga Dengan Interaksi Instagram Tertinggi Di Dunia