Persiraja Banda Aceh kurang setuju terkait persyaratan pelatih Liga 1 2021/2022 yang harus berstandar AFC Pro. Oleh karena itu, manajemen Laskar Rencong akan bersurat ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Seperti diketahui, sejak Liga 1 2020, PSSI sudah mengharuskan setiap klub dinakhodai juru racik yang berlisensi AFC Pro. Namun, dikarenakan ada beberapa ‘permohonan’ aturan itu sedikit diperlunak.

Barulah di Liga 1 musim 2021/2022 ini, PSSI mewajibkan seluruh tim memiliki pelatih berlisensi AFC Pro. Menurut Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, pada 4 Juni lalu, tidak ada klub yang menolak alias setuju.

Akan tetapi, baru-baru ini Persiraja merasa keberatan dengan aturan itu, mengingat sang pelatih saat ini, yaitu Hendri Susilo belum memiliki lisensi AFC Pro.

Persiraja melalui Sekretaris Umum (Sekum) Rahmat Djailani akan bersurat kepada PSSI dan PT LIB agar aturan itu ditunda dulu. Sebab, menurutnya, regulasi itu belum tepat untuk dilaksanakan sekarang.

“Nah menurut kami tidak ideal, kalau tahun ini (2021-2022) langsung diberlakukan A Pro,” ujar Rahmat Djailani kepada Bolasport.com.

“Jadi kami akan menyurati (PT) LIB untuk melakukan pertimbangan soal itu. Paling Senin (21/6/2021) lah kami masukan,” imbuhnya.

Hendri Susilo sejatinya sudah terdaftar dalam 22 nama untuk mengikuti kursus pelatih lisensi AFC Pro pada 2020. Uang persyaratan pun sudah dibayarkan. Namun, dikarenakan adanya COVID-19, kursus itu ditunda dan upgrade lisensi sang pelatih juga ikut tertunda.

“Seharusnya musim lalu (2020), itu kan ada tuh pelatihan lisensi A Pro, tapi kemudian dibatalkan karena pandemi,” kata Rahmat Djailani.

“Pelatih kami (Hendri Susilo) sebenarnya sudah terdaftar di 22 pelatih yang dipanggil untuk mengikuti A Pro musim lalu. Bahkan biaya awal sudah setor,” tuturnya menutup.