Sekjen PSSI, Yunus Nusi, meminta pecinta sepak bola Indonesia untuk tidak menuduh PSSI yang bukan-bukan. Ia menegaskan bahwa kritik yang disampaikan adalah demi kebaikan bersama.

Seperti diketahui, belakangan ini PSSI ramai mendapat sorotan setelah menyebut Jakarta Internasional Stadium (JIS) belum layak untuk pertandingan FIFA Matchday.

Bukan karena kualitas stadion dan lapangannya yang kurang, tetapi karena infrastruktur pendukung yang belum memenuhi kelayakan 100 persen seperti area drop off tim dan sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.

Selain itu concourse timur juga belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh.

Kemudian sarana prasarana pendukung semacam kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.

Yunus Nusi menegaskan bahwa alasan PSSI tidak menggunakan JIS karena alasan-alasan seperti itu. Ia pun meminta semua pihak, termasuk netizen tidak menuduh PSSI yang bukan-bukan.

Pasalnya, PSSI memberikan masukan demi kebaikan bersama. Ahmad Riza Patria selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta juga telah mengiyakan kekurangan-kekurangan itu.

“Kalau soal stadion harus kita akui. Itu megah layaknya stadion di Eropa. Demikian juga rumput stadion. Semua berstandar FIFA. Namun, yang kita soroti itu sarana dan prasarana perimeter stadion yang belum selesai 100%,” kata Yunus Nusi di laman resmi PSSI.

“Jadi nitizen, pelaku sepak bola, atau siapapun yang senang dengan sepakbola jangan salah sangka atau menuduh PSSI yang bukan-bukan. Kritikan PSSI ini untuk kebaikan bersama,” tuturnya menambahkan.

PSSI pun kini membidik Stadion Pakansari, Bogor, untuk menggelar laga FIFA Matchday kedua melawan Curaacao pada 27 September 2022. Meski drainase lapangan buruk karena tidak mampu ‘membuang’ air hujan, PSSI siap gelontorkan dana untuk perbaikan.