Kritikan keras dan cukup pedas disampaikan oleh Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch), Neta S Pane, terkait gelaran turnamen pramusim Piala Menpora 2021.

Ia menyebut bahwa Piala Menpora hanyalah turnamen ecek-ecek, tidak berdampak pada prestasi sepak bola bangsa, dan berpotensi menimbulkan klaster COVID-19 baru.

Opini IPW tersebut disampaikan oleh Neta S Pane melalui Instagram pribadinya. Oleh karena itu, pria asal Medan tersebut meminta Piala Menpora 2021 dibatalkan saja.

“IPW memastikan Piala Menpora adalah turnamen kelas ecek ecek, yang sama sekali tidak berdampak pada prestasi sepak bola nasional, yang ada justru berpotensi menimbulkan krumunan masa dan menjadi klaster,” tulis Neta S Pane.

IPW juga menyampaikan sembilan alasan mengenai mengapa Piala Menpora 2021 harus dibatalkan. Berikut di antaranya:

Pertama, pertandingan itu semula direncanakan berlabel Piala Presiden tapi pihak Istana menolak. Lalu direncanakan lagi sebagai Piala Kapolri dan juga ditolak. Akhirnya diberi nama Piala Menpora.

Kedua, klub legendaris Persipura mundur dari Piala Menpora karena PT LIB dianggap Persipura tidak profesional dan tidak jujur serta mendiskriminasi klub asal Papua tsb.

Ketiga, ada sebanyak 17 pemain PSM belum dibayar gajinya untuk musim 2020 lalu dan bagaimana mereka bisa bermain tanpa digaji.

Keempat, ada 6 klub lain di liga 1 yang juga sebagian pemainnya belum dibayar gajinya di musim 2020 lalu.

Kelima, Menpora tidak transparan mengenai biaya turnamen dan jika menggunakan uang negara harus diaudit BPK dan turnamen ini harus diplototi KPK agar tidak terjadi korupsi, mengingat dana bansos saja dikorupsi.

Keenam, dipastikan 70 persen klub yg ikut Piala Menpora, pemainnya dibayar secara tarkam (jauh di bawah gaji pemain profesional).

Ketujuh, patut dicurigai pemain asing di Piala Menpora belum mendapatkan KITAS dan jika ini terjadi itu merupakan pelanggaran hukum.

Kedelapan, dipastikan tidak satu pun pemain Piala Menpora diasuransikan.

Kesembilan, patut diduga para pemain Piala Menpora tidak bisa membayar pajak penghasilan (PPh) karena penghasilannya setara Tarkam.