Sekjen PSSI, Yunus Nusi, berharap tak ada praktik politik uang dalam proses pemilih pengurus baru dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari 2023.

Menurutnya, hal tersebut tak hanya dirinya yang menginginkan, tetapi semua orang.

“Pasti lah, di mana pun, organisasi apapun tidak berkenan ketika ada politik uang di dalam meraih kepemimpinan dalam suatu organisasi apalagi sepak bola,” kata Yunus Nusi, dilansir dari Antara.

Namun, fakta di lapangan sepertinya tidak demikian. Seorang pengamat sepak bola belum lama ini blak-blakan bahwa politik uang sudah biasa dalam KLB PSSI.

Bahkan turut disebutkan bahwa harga untuk membeli suara voters kabarnya kisaran puluhan juta.

Selain itu, La Nyalla Mattalitti selaku Calon Ketum PSSI belum lama ini juga menggelar pertemuan dengan para Asprov PSSI. Dia menjanjikan Rp 1 miliar per tahun untuk asprov apabila dirinya terpilih.

Terkait hal-hal tersebut, Yunus Nusi mengaku tak tahu menahu. Ia meminta wartawan bertanya langsung kepada yang bersangkutan.

“Silakan tanya kepada mereka siapa yang menjanjikan, siapa yang berkampanye, siapa yang menyampaikan visi misi, biarlah Asprov, klub, yang akan menilai siapa yang pantas memimpin PSSI,” tuturnya menambahkan.

KLB PSSI akan digelar di Jakarta pada 16 Februari 2023. Dalam forum itu, ada dupilih satu ketua  umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota komite eksekutif (exco) PSSI yang baru.