Para pecinta sepak bola Indonesia masih ingat dengan Datuk K. Rajagopal. Ya, beliau adalah pelatih yang berhasil mempersembahkan trofi juara Piala AFF 2010 untuk Timnas Malaysia.

Sebagai seorang yang lama berkecimpung di dunia sepak bola, pelatih 63 tahun tersebut memiliki saran positif untuk Timnas Indonesia yang kini sedang membangun kekuatan baru bersama pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

Rajagopal menilai keputusan PSSI untuk memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia sudah tepat karena pengalamnnya membawa Korea Selatan di Piala Dunia 2018.

Pelatih-pelatih asal negeri Gingseng juga dikenal memiliki budaya disiplin dan sikap yang baik. Sehingga bisa menjadi dasar untuk membantu sebuah kesebelasan menjadi lebih tangguh.

Namun, eks pelatih Selangor FA itu menilai kehadiran Shin Tae-yong bukan jaminan mutlak Timnas Indonesia bisa berprestasi. Semua itu tergantung dengan pemain Indonesia sendiri.

Rajagopal menilai pemain-pemain Indonesia harus memiliki bisa mengerti apa yang diminta oleh Shin Tae-yong. Selain itu, mereka harus memiliki kemauan dan mental kuat untuk berprestasi.

“Ini bagus, Indonesia dapat pelatih yang berpengalaman. Dia (Shin Tae-yong) bisa bawa ideologi dan juga sikap disiplin tinggi seperti negara Korea Selatan dan Jepang,” kata Rajagobal ketika dihubungi Vocket FC Indonesia.

“Saya rasa pemain harus bisa ambil kesempatan ini. Walaupun pelatih itu bagus dan berpengalaman, yang penting menurut saya itu pemain Indonesia sendiri. Ada apa tidak keinginan yang besar untuk mengikuti pengalaman dan ideologi yang dibawa pelatih,” lanjutnya.

Timnas Indonesia. (Foto: PSSI).
Timnas Indonesia. (Foto: PSSI).

Rajagopal pun mencontohkan Uni Emirat Arab (UEA). Sebelumnya, UEA dilatih oleh Bert van Marwijk, pelatih yang membawa Belanda menjadi finalis Piala Dunia 2010.

Namun, prestasi UEA di Kualifikasi Piala Dunia 2022 tidak mengesankan. Sempat menang melawan Malaysia dan Indonesia, UEA tidak berdaya ketika menghadapi Vietnam dan Thailand.

Selain itu, UEA di bawah kendali Van Marwijk juga gagal total di kejuaraan Gulf Cup 2019 yang berujung dengan pemecatan dari kursi pelatih.

“Contoh UEA, mereka lama ini dilatih pelatih runner-up World Cup. Walaupun memiliki pelatih terbaik di dunia, pemain bisa terapkan cara yang diinginkan pelatih atau tidak? Apakah pemain punya tekad kuat untuk meraih prestasi?” imbuhnya.

Selain pemain, Rajagopal juga memiliki saran untuk Shin Tae-yong sebagai nakhoda. Pelatih asal Korea Selatan itu harus bisa beradaptasi dengan budaya yang ada di Indonesia untuk bisa sukses.

Shin Tae-yong wajib menemukan atau mempelajari kelebihan serta kekurangan dari para pemain Indonesia. Dengan begitu, ia yakin eks pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu bisa membentuk sebuah tim yang tangguh.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Foto: PSSI).
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Foto: PSSI).

“Dan juga pelatih harus bisa cepat adaptasi dengan budaya. Contoh, jika saya ke Vietnam, saya harus cepat belajar budaya Vietnam, kalau saya ke Thailand, saya juga harus belajar budaya Thailand,” ujar Rajagopal.

“Jadi, pelatih dapat ramuan terbaik untuk menguatkan tim. Apakah pemain ini punya ‘senjata’ atau kelebihan yang boleh bisa persatukan,” lanjutnya.

So, apa kelebihan untuk pemain-pemain Indonesia? Semangat kah, tenaga kah, disiplin kah, dia (Shin Tae-yong) sudah pintar lah untuk mencari,” tuturnya menutup.

Baca juga artikel eksklusif dari VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.

Eksklusif Raja Isa, Pelatih Asal Malaysia Yang Lama Berkarier Di Indonesia

Eksklusif Kiko Insa, Bek Jebolan Liga Indonesia Yang Jadi Agen Pemain

Wawancara Eksklusif Sofie Imam Faizal, Pelatih Fisik Sabah FA Dari Indonesia