Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merasa kurang puas dengan sanksi yang diberikan oleh FIFA terkait insiden dalam pertandingan Malaysia versus Indonesia di Stadion Nasional Bukit Jalil pada 19 November 2019.

Seperti diketahui, PSSI dijatuhi hukuman denda sebesar 200 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp2,85 miliar oleh FIFA.

Selain itu, Timnas Indonesia juga harus menggelar laga tanpa penonton ketika menjamu Uni Emirat Arab (UEA) dalam lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 31 Maret 2020.

Hukuman itu diberikan lantaran suporter Timnas Indonesia terlibat kericuhan dengan suporter Malaysia di tribune Stadion Nasional Bukit Jalil. Kemudian, pemain serta ofisial skuat Garuda dianggap memperlambat kick-off laga.

Screenshot 2020-01-08 at 11.43.20 AM

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mempertanyakan kejelasan sanksi FIFA tersebut. Sebab, hukuman itu dinilai tidak sesuai dengan surat yang diterima PSSI pada 23 Desember 2019.

“Kita sudah bersurat ke FIFA. Jadi, kita ingin penjelasan lebih rinci atas keputusan sanksi itu,” Mochamad Iriawan di laman resmi PSSI.

Di sisi lain, sanksi yang diterima oleh PSSI juga lebih besar dari sanksi yang diterima oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) selaku tuan rumah.

PSSI didenda Rp2,85 miliar, sementara FAM dihukum denda sebesar 50 ribu Franc Swiss atau sekitar Rp 717 juta alias tidak ada separuh dari hukuman PSSI.

Baca juga artikel VOCKET FC edisi bahasa Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.

Akibat Kericuhan Di Bukit Jalil, Indonesia Dan Malaysia Sama-sama Disanksi Oleh FIFA

Malaysia Selangkah Lagi Punya Pemain Naturalisasi Baru

Lagi, Klub Qatar Al Duhail Datangkan Pemain Dari Juventus