Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) belum lama ini memberikan sanksi tegas untuk salah satu klub kontestan Liga Super Malaysia 2020, Melaka United.

Dilansir dari laman resmi FAM, klub berjuluk Sang Kancil tersebut mendapat sanksi potongan tiga poin karena gagal melunasi gaji pemain sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.

Sebelumnya Melaka United sudah mencicil utang mereka pada 31 Januari 2020. Lebih dari setengah tunggakan gaji telah dibayarkan.

Namun, pada batas waktu pembayaran selanjutnya, yakni pada akhir Februari 2020, Melaka United gagal melunasi kewajibannya.

Pengurangan tiga poin ini pun membuat Melaka United yang sebelumnya berada di urutan ketiga klasemen sementara Liga Super Malaysia terjun bebas ke posisi 11.

ETjtQ5DUEAAOlKG
GRAFIK MFL

Bahkan, Melaka United terancam mendapat pengurangan enam poin lagi jika tidak segera melunasi utang. FAM memberikan tenggat waktu selama enam minggu ( hingga 30 April 2020) untuk tim tersebut.

Pengurangan poin ini tentu berbahaya bagi Melaka United. Mereka bisa saja terdegradasi ke Liga Primer Malaysia 2021 jika terus gagal melunasi utang dan sulit meraih kemenangan di Liga Super.

Di sisi lain, cara FAM tersebut tampaknya bisa menjadi salah satu referensi bagi PSSI untuk menghadapi klub-klub Tanah Air yang gemar menunggak gaji pemain.

Di Indonesia, ada empat tim yang masih menunggak gaji pemain. Keempat tim tersebut berasal dari Liga 2 2020, yakni PSPS Riau, Mitra Kukar, Kalteng Putra, dan PSMS Medan.

Baca juga artikel VOCKET FC Indonesia lainnya yang telah kami sediakan untuk Anda.

Sejarah Hari Ini – Di Hadapan 75 Ribu Pasang Mata, Timnas Indonesia Kalah Tipis 1-2 Dari Arab Saudi

Liga Kamboja Ditangguhkan, Kini Tinggal Singapura Dan Myanmar Yang Liganya Masih Bergulir Di Asia Tenggara

Marouane Fellaini Jadi Pemain Liga Super China Pertama Yang Positif Virus Corona