Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, syok dengan lapangan latihan yang didapat anak asuhnya menjelang laga pamungkas melawan Madura United di Grup B Piala Presiden 2022.

Menurut eks nakhoda Dortmund ini, kondisi lapangannya begitu miris. Ia merasa lapangan itu tidak layak digunakan karena bisa berisiko tinggi membuat pemain cedera.

Bahkan, Thomas Doll blak-blakan banget jika lapangan seperti itu ada di Jerman, maka lapangan itu tidak akan digunakan untuk sepak bola, tetapi menggembala kambing.

“Kami mendapat lapangan latihan yang ‘fantastis’ hari ini. Saya baru kali ini melihat kondisi lapangan seperti ini, ketika anda ingin mengadakan suatu kompetisi, harusnya dipersiapkan dengan baik,” kata Thomas Doll di YouTube Persija.

“Apalagi tempat latihan di sini harusnya disediakan yang baik, memang kami belum lama di sini karena sebelumnya tim U-20 yang main. Tapi jika kami harus latihan di tempat seperti tadi setiap hari itu tidak mungkin, jelas mengecewakan,” lanjutnya.

“Karena risiko cedera akan sangat tinggi, kami tidak bisa berlatih normal dan syukurlah kami tidak lama berada di sini karena kamu tidak bisa berlatih dengan kondisi lapangan seperti itu, tidak bisa diterima,” ujar Thomas Doll lagi.

“Di jerman dengan kondisi lapangan seperti tadi kami gunakan untuk menggembala sapi, bukan untuk para pemain sepak bola,” tuturnya menegaskan.

Ditambah lagi jaraknya yang cukup jauh. Situasi ini semakin membuat Thomas Doll geregetan.

“Apalagi saya sangat kecewa karena perjalanan ke lapangan ditempuh dengan 30 menit lebih, jadi kami habiskan 1 jam di bus bolak balik,” kata Thomas Doll.

“Lalu lapangannya malah seperti ini, jadi ada baiknya kami hanya mendapat jatah 1 kali latihan di sana,” imbuh pelatih 56 tahun itu.

Tidak dijelaskan lapangan yang dimaksud. Namun, kabarnya lapangan itu adalah lapangan di Stadion Palaran, Samarinda.

Adanya pelatih vokal seperti Thomas Doll cukup positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Sebelumnya, ada Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia yang tak sungkan menyampaikan kritikan.