Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, setuju dengan keputusan PSSI untuk tidak menuruti Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang meminta percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) yang seharusnya digelar pada 2023.

Menurutnya, percepatan KLB PSSI bisa memantik permusuhan dan dapat berakibat tidak baik. Achsanul Qosasi pun meminta TGIPF legowo dengan keputusan PSSI, termasuk ogah mundur.

“Saya sebagai penggemar sepak bola tidak setuju KLB, karena akan merancang permusuhan dan ini tidak baik bagi sesama penggemar sepak bola,” kata Achsanul Qosasi dalam rilisnya.

“Jika imbauan mundur tak bisa dilakukan (karena dianggap tak bertanggung jawab), ya sudah, lanjut saja,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Achsanul Qosasi juga memberikan pujian untuk PSSI. Bagi dirinya, bisa mendatangkan Presiden FIFA, Gianni Infantino, ke Indonesia merupakan hal yang luar biasa.

“Menurut saya sikap pengurus PSSI itu harus kita hormati, karena itu adalah pilihan. Keberhasilan mendatangkan Presiden FIFA itu adalah luar biasa. Tinggal PSSI harus memanfaatkan agenda yang pas,” ujar Achsanul Qosasi.

Sebagai informasi, pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 134 nyawa, pemerintah membentuk TGIPF untuk melakukan investigasi.

Hasilnya pun sudah keluar, salah satunya adalah meminta pengurus PSSI mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral dan mempercepat KLB untuk membentuk kepengurusan baru yang lebih profesional.

Namun, TGIPF tampaknya diacuhkan oleh PSSI. Sampai saat ini, belum ada satupun pengurus PSSI yang mundur dan agenda percepatan KLB.