Gelandang naturalisasi asal Belanda, Marc Klok, masih harus menunggu setidaknya satu tahun untuk bisa membela Timnas Indonesia. Sebab, dirinya belum bisa menunjukkan dokumen bukti bahwa ia memiliki darah keturunan Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Ia menjelaskan bahwa Klok memiliki kendala perpindahan asosiasi dari KNVB Belanda ke PSSI. FIFA menolak perpindahan itu karena sang pemain tidak bisa menunjukkan bukti dokumen.

“Jadi Marc Klok belum bisa berpindah asosiasi (kasusnya) seperti Ezra Walian. Karena menurut Marc Klok dia tidak bisa menunjukan dokumentasi keturunan,” kata Indra Sjafri, dikutip dari Bolasport.

“FIFA meminta dokumen keturunan itu dan kami tidak bisa membuktikan karena Marc Klok juga tak bisa membuktikannya,” imbuhnya.

Dengan demikian, Klok harus menunggu setidaknya satu tahun lagi untuk bisa membela Timnas Indonesia agar dia memenuhi syarat FIFA, yakni menetap di Indonesia minimal lima tahun secara berturut-turut.

Itu pun statusnya nanti bukan pemain keturunan, melainkan pemain naturaliasi.

“Akhirnya pakai poin 2 FIFA dan Marc Klok harus menunggu lima tahun tinggal di Indonesia. Marc Klok sekarang sudah menjalani empat tahun dan kalau tidak salah sekitar tujuh bulan lagi dia baru bisa,” ucap Indra Sjafri.

Sebelumnya, Marc Klok sempat mengaku memiliki darah Indonesia dari kakek buyutnya yang bernama Jan Ernst Karel dari Makassar, Sulawesi Selatan. Atas darah dan kemampuan apik Klok, PSSI mengusulkan ke Kemenpora agar bisa menjadi WNI demi kepentingan tim nasional.

Marc Klok kemudian resmi menjadi WNI pada 12 November 2020. Dia juga sempat mengikuti pemusatan latihan persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Mei lalu. Namun, ketika itu, dia memutuskan mundur karena harus menemani istri melahirkan.